Pandemi telah mempercepat adopsi e-learning di Asia, menjadikan platform belajar online sebagai bagian integral dari ekosistem pendidikan, terutama di kalangan pelajar. Platform-platform ini menawarkan fleksibilitas, materi yang beragam, dan akses ke instruktur global yang sebelumnya tidak mungkin diakses.
Platform e-learning yang paling populer adalah yang menyediakan konten yang sangat disesuaikan dengan kurikulum lokal dan persyaratan ujian masuk universitas. Mereka menggunakan AI untuk personalisasi pembelajaran, mengidentifikasi kelemahan siswa, dan merekomendasikan materi studi yang spesifik.
Di Asia Tenggara, platform belajar berbasis seluler yang menawarkan mikro-sertifikasi untuk keterampilan kerja menjadi sangat diminati oleh kaum muda yang mencari keunggulan kompetitif di pasar kerja yang ketat. Ini mencakup coding, data science, dan keterampilan digital lainnya.
Tantangan bagi e-learning adalah menjaga keterlibatan siswa dan memastikan kualitas pendidikan yang konsisten tanpa interaksi tatap muka. Diperlukan upaya untuk menggabungkan e-learning dengan model pembelajaran hibrida (hybrid learning) untuk hasil yang optimal.
E-learning populer di kalangan pelajar Asia karena fleksibilitas dan konten yang disesuaikan dengan kurikulum lokal, menggunakan AI untuk personalisasi pembelajaran dan menyediakan mikro-sertifikasi untuk keterampilan kerja.
