Pebisnis RI itu ‘jago kandang’. Fokus di pasar lokal, ngurusin ‘cuan’ harian. Tapi saking fokusnya, kita sering ‘cuek bebek’ sama ‘gempa’ yang lagi terjadi di luar sana. Padahal, ‘tsunami’-nya pasti nyampe!
Red Flag 1: Biaya Logistik ‘Gila’. Kamu mikir harga kontainer udah normal? Coba cek lagi. Perang di Laut Merah, kekeringan di Terusan Panama. Ini bukan ‘jauh’, ini bikin harga bahan baku impor kamu naik! Jangan kaget.
Red Flag 2: Perang ‘Regulasi’ Hijau. Eropa udah mulai ‘pajak karbon’ (CBAM). Ekspor CPO atau kopi kamu gak ‘ijo’? Siap-siap gak laku, gak bisa masuk pasar premium. Ini ‘tembok’ baru non-tarif.
Red Flag 3: ‘Perang Chip’ Makin Panas. “Ah, bisnis gue fashion, gak ngaruh!” Yakin? Mesin jahit hi-tech kamu, software kasir kamu, server e-commerce kamu… semua butuh chip. Pasokan seret, bisnis auto ‘pincang’. Stop ‘cuek’!
Intisari:
- Pebisnis RI sering ‘abai’ sinyal red flag ekonomi global karena terlalu fokus lokal.
- Red Flag 1: Biaya Logistik (kapal/kontainer) global masih ‘gila’ dan tidak stabil.
- Red Flag 2: ‘Tembok’ regulasi hijau (Pajak Karbon/CBAM) yang menjegal ekspor RI.
- Red Flag 3: ‘Perang Chip’ yang berdampak ke semua industri (bukan cuma teknologi).
